Sekitar 72 juta liter air dipasok dari kawasan kehutanan Perum Perhutani Unit III untuk air minum bagi masyarakat Jepang dalam pemulihan pasca tsunami. Pasokan air ini melalui kesepakatan yang dilakukan dengan Pemerintah Jepang selama tiga tahun.
General Manager Kesatuan Bisnis Mandiri Industri Perum Perhutani Unit III, Tri Bagus Sumaryuwono, di Bogor, Rabu (27/4) menyebutkan, dipilihnya sumber pasokan air minum dari kawasan Perhutani di Jawa Barat dilakukan perwakilan Jepang, K. Sagama, dengan pertimbangan kualitas airnya dinilai memenuhi syarat kebutuhan di Jepang. ”Standar yang ditentukan harus berasal dari sumber air benar-benar alami, bebas kandungan Fe, kimia, pemutih, dan lain-lain. Persyaratan tersebut ternyata dilihat Jepang terdapat dari sumber-sumber air pada Perhutani Jabar,” kata dia.
Pengiriman pasokan air minum ke Jepang tersebut dilakukan dalam kemasan ukuran 600 mililiter setiap bulannya, rata-rata 10 juta botol. Untuk tahap awal, pasokan air minum tersebut dilakukan dari kawasan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor di sekitar Cikeas, Babakan Madang, Bogor.
Menurut Kepala Biro Perlindungan Sumber Daya Hutan Perhutani Unit III, N. P. Adnyana, Kementerian BUMN juga sudah menugaskan Perhutani untuk membina berbagai hutan rakyat yang berada di sekeliling hutan negara. Hal ini sebagai salah satu upaya pemulihan berbagai kawasan hutan rakyat.
Nama Media : BUMN TRACK
Tanggal : Jumat, Mei 13 2011 No. 46 TAHUN V MEI 2011, Hal. 14
Penulis : Evi Herawati
TONE : POSITIVE