LIPUTAN6.COM (20/12/2023) | Perum Perhutani dan PT Pertamina (Persero) menjalin kerja sama penggarapan proyek Natural and Ecosystem Based Solution (NEBS). Proyek ini digadang akan menjadi rujukan penentuan nilai ekonomi karbon pada skala nasional kedepannya.

Kerja sama dilakukan oleh PT Inhutani I dan Pertamina New and Renewable Energy (NRE). Kolaborasi ini jadi mencari cara menghitung nilai ekonomi karbon pada proses bisnis berbasis kehutanan. Targetnya, bisa menghasilkan kredit karbon sebesar 270 ribu ton CO2e per tahun.

Asisten Deputi bidang Industri Energi, Minyak dan Gas Kementerian BUMN Abdi Mustakim menjelaskan, hal ini jadi satu mandat dari Menteri BUMN Erick Thohir terkait upaya mengurangi rmisi karbon dalam bisnis perusahaan pelar merah. Dia bilang, sektor kehutanan diharapkan menjadi sektor utama untuk program dekarbonisasi dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca.

Sinergi ini diwujudkan dalam acara “Semamu Commercial Agreement Signing Nature and Ecosystem Based Solutions Project” oleh Direktur Utama PT Inhutani I Oman Suherman dan Direktur Utama Pertamina NRE Dannif Danusaputro.

Nilai Ekonomi Karbon
Direktur Operasi Perhutani Natalas Anis Harjanto menyebut keberhasilan proyek ini akan menjadi contoh nyata penerapan Nilai Ekonomi Karbon yang telah menjadi kebijakan pemerintah melalui Peraturan Presiden No 98 Tahun 2021 yang kemudian diterjemahkan melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 21 Tahun 2022.

Kemusian, ini akan jadi kontribusi BUMN dalam pencapaian target NDC Indonesia dari berbagai sektor. Merujuk Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 7 Tahun 2023 mengatur tentang tata cara perdagangan karbon sektor kehutanan, memacu Perhutani dan Inhutani untuk segera merealisasikan perdagangan Kredit Karbon dan harapannya pada tahun 2027 nilai ekonomi dari kredit karbon tersebut sudah bisa di komersialisasi.

“Proyek ini akan menjadi rujukan Pemerintah dalam menetapkan kebijakan lanjutan terkait mekanisme penerapan nilai ekonomi karbon misalnya penentuan tarif pajak karbon atau penentuan skema proyek karbon dan lain sebagainya. Selain itu keberhasilan proyek ini juga dapat menjadi rujukan bagi pelaku usaha lain yang akan melakukan upaya mitigasi perubahan iklim sektor usahanya,” jelasnya.

Lingkup Kerja Sama

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina NRE Dannif Danusaputro menyampaikan Proyek NEBS ini bertujuan untuk mengintegrasikan solusi berbasis alam dalam manajemen sumber daya alam dan keberlanjutan lingkungan.

Pertamina NRE akan memberikan dukungan keuangan, teknis, dan manajerial. Sementara Inhutani akan bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek secara langsung. Kemitraan ini mencakup pengembangan hutan berkelanjutan, pelestarian biodiversitas, dan penerapan praktik-praktik terbaik dalam kehutanan.

“Kami sangat antusias dengan kolaborasi ini dan yakin bahwa proyek NEBS ini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan, masyarakat serta biodiversitas sekitar. Melalui kombinasi keahlian dan sumber daya kedua belah pihak, kami berharap dapat menciptakan model keberlanjutan yang dapat diadopsi di 8 konsesi hutan lainnya,” pungkasnya.

Sumber : liputan6.com

Tanggal : 20 Desember 2023