SARADAN, PERHUTANI (03/05/19) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan siapkan lahan seluas 4.038 ha untuk Pengembangan Tanaman Biomassa (PTB) pada tahun 2019.  Pengembangan tanaman tersebut bekerjasama dengan PT Kaliandra Merah Nusantara (KMN) dan untuk merealisasikan pengembangan tanaman tersebut Tim PTB yang diketuai oleh Moch. Farid Januardi melakukan kunjungan lapangan di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kaliklampok pada Kamis (2/5).

Lokasi yang menjadi tujuan kunjungan tim tersebut adalah petak 53 seluas 8 ha di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kaliklampok dan petak 9a seluas 15,1 ha di RPH Kejuron. Kegiatan awal sudah disiapkan lahan seluas  1.753 ha dan rencananya sekitar 150 ha lahan tersebut akan dipakai sebagai Demplot (Pilot Project) pengembangan tanaman Kaliandra dan Gliricidia.

Ketua Tim Pengembangan Tanaman Biomassa Moch. Farid Januardi mengatakan “Jenis tanah pada kawasan hutan KPH Saradan sangat cocok ditanami tanaman Biomassa baik untuk Kaliandra maupun Gliricidia”, ungkapnya. Menurut Farid, pengembangan tanaman biomassa ini menggandeng PT KMN sebagai mitra.

Farid menambahkan, bahwa tujuannya ke KPH Saradan ini untuk melihat secara langsung tanaman Biomassa sekaligus monitoring dan evaluasi apakah tanaman Biomassa tersebut cocok ditanam pada lahan tersebut dan sesuai dengan analisa yang telah direncanakan.

Sementara itu Administratur Perhutani KPH Saradan Noor Rochman menyampaikan, “Untuk tanaman Biomassa, pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 4.038 ha yang terdapat Bagian Hutan Notopuro, yang terletak di BKPH Notopuro dan BKPH Kaliklampok. Selebihnya terdapat di Bagian Hutan Tulung yaitu terletak di BKPH Kedungbrubus dan BKPH Tulung”, paparnya.  “Kita akan menggandeng Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat untuk melaksanakan pekerjaan ini, agar program tanaman Biomassa dapat berjalan lancar”, ucapnya

Penanaman Biomassa ini memakai sistem pola tanam plong-plongan dengan pengaturan untuk tanaman Biomassa 17 meter dan untuk tanaman palawija 8 meter,  sehingga komposisi tanaman Biomassa : Palawija adalah 70%  :  30%. “Dengan pola ini diharapkan tanaman Biomassa bisa tumbuh dengan baik dan optimal dan LMDH diberi kesempatan pada jalur palawija untuk tumpangsarinya”, tandas Noor Rochman. (Kom-PHT/Srd/Swn)

Editor : Ywn

Copyright©2019