BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (2/7/2019) | Komitmen Perhutani untuk mengembangkan potensi wisata Pantai Pulomerah menjadi wisata andalan akan segera terwujud, hal ini terlihat saat dilakukannya paparan master plan oleh tim konsultan design pengembangan wisata Pulomerah dari PT Wika dihadapan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di kantornya, pada Selasa (2/7).
Direktur Perencanaan Bisnis dan Pemasaran (PBP) Perhutani Bambang Catur Wahyudi yang hadir pada kesempatan itu mengatakan bahwa Perhutani akan komitmen dengan pembangunan wisata Pulomerah setelah seluruh perizinan terbit. Dia juga meminta agar Bupati membantu proses perizinan dan proses lainnya demi kelancaran kegiatan pembangunan tersebut, termasuk nantinya dalam pelaksanaan dan penataan dilapangan.
Pada kesempatan itu Azwar Anas mengatakan bahwa setelah mendengarkan paparan tersebut, dia sangat mendukung dan setuju untuk dilakukan pembangunan destinasi wisata Pulomerah. ”Saya berharap Perhutani untuk segera merealisasikan pembangunan wisata pulomerah karena konsep yang ditawarkan berwawasan ekowisata yang berwawsan lingkungan. Semoga pertemuan ini yang terakhir dan selanjutnya langsung action dilapangan, saya setujui dan terbitkan perijinannya,” kata Anas.
Selanjutnya Anas mengatakan bahwa wisata Pulomerah memiliki potensi yang sangat besar untuk mendulang pendapatan, oleh karena itu harus dikembangkan dan ditata lebih baik lagi sesuai zona sebagaimana yang telah dipaparkan. “Dan saya minta agar penataan masyarakat terkait pedagang kaki lima (PKL) dan warung disekitarnya harus jelas dan tegas bila perlu buat kesepakatan awal sehingga mudah diatur agar tidak terkesan kumuh,” ucapnya.
Anas juga meminta agar pengelola yang terdiri dari tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Perum Perhutani, PT WIKA Gedung dan PT Patrajasa dapat menambah jumlah penginapan guna menampung wisatawan yang singgah dan bermalam ditempat itu.
Menurut Anas faktor kenyamanan, keamanan dan kebersihan mutlak harus dilakukan. Dia meminta kepada PT. Wika Gedung untuk membuatkan sekat pembatas antara ruang publik yang bersifat umum dengan yang privat, itu harus dilakukan demi kenyamanan berdasarkan pembagian zona-zona lokasi wisata. (Kom-PHT/Bws/Muk)
Editor : Ywn
Copyright©2019