JPNN.COM (27/10/2023) | Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani) menerapkan value chain digitalisasi untuk mengintegrasikan sumberdaya manusia, bisnis proses, mesin, sumberdaya hutan dan industri hasil hutan.

Perubahan besar ini dimulai sesuai arahan Presiden Jokowi terkait hilirisasi dan digitalisasi serta Transformasi BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Kementerian BUMN. Dalam empat tahun terakhir, Perhutani berhasil mengubah bisnis prosesnya ke bisnis proses digital.

Transformasi Perhutani di bidang digital berfokus kepada penguatan customer experience dengan implementasi Customer Relationship Management (CRM), pemetaan dan pengamanan sumberdaya hutan, pengembangan sistem informasi, back office dan shared service, serta pengapdosian teknologi terkini untuk menunjang operasional di sektor kehutanan.

Pada 2020, Perhutani mulai memasuki babak baru dengan melahirkan inisiatif strategis pengembangan Union Wisata, Electronic Office (e-office), Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) seperti Financial & Cost Controlling (FICO) dan Human Capital Management System (HCMS), E-Learning, dan pengaplikasian barcode pada Produk Kayu.

Selanjutnya, pada 2021 Perhutani meningkatkan pelayanan pada e-commerce www.tokoperhutani.com dan aplikasi android untuk memberi kemudahan pembelian produk kayu dan non kayu.

Perhutani juga mengimplementasikan pemetaan wilayah dengan teknologi Geospatial dan pemantauan proses kerja melalui Perhutani Digital Forest (Control Room) yang dilengkapi dengan sistem pelaporan kejadian (Incident Management).

Perhutani melanjutkan transformasi digitalnya pada 2022, melalui pengembangan pada platform Ecotourism and Hospitality dengan mulai mengembangkan teknologi body gate dan barrier gate, yang terintegrasi dengan sistem e-ticketing wisata Perhutani, pembangunan Perhutani Digital Forest (Control Room) di tingkat Divisi Regional serta implementasi ERP terintegrasi dan platform keamanan digital hingga mengembangkan Perhutani Virtual Forest dan penjualan produk NFT pada metaverse.

Pada 2023, Perhutani menambah gebrakannya pada transformasi digital melalui Peluncuran Aplikasi Kemitraan Socioforest yang juga masuk dalam Proyek Strategis Kementerian BUMN 2023.

Socioforest bertujuan sebagai upaya perbaikan ekosistem kerja sama pengelolaan hutan dari sinergi bisnis, yang lebih transparan bersama masyarakat berbasis mobile app. Perhutani melakukan modernisasi Tempat Penimbunan Kayu (TPK), Peluncuran sistem e-learning Cognition Expertise Database System (CERDAS) dan Perhutani Mengajar (Pijar), serta kick off sistem Smart KPH.

Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro menjelaskan transformasi digital Perhutani dilakukan dalam menghadapi perkembangan dunia. “Perhutani saat ini adaptif terhadap perkembangan teknologi dan digitalisasi, kami mengembangkan proses bisnis dan manajemen ke arah yang lebih modern dan menjadi Perhutani baru.

Value AKHLAK yang ditegakkan oleh Menteri Erick Thohir juga bukan hanya sekadar slogan, terbukti kami banyak melakukan sinergi antar stakeholder untuk tujuan bersama.” ungkap Wahyu.(chi/jpnn)

Sumber : jpnn.com

Tanggal : 27 Oktober 2023