Perhutani Perhutani Tasikmalaya Berikan Bantuan Progam TJSL Untuk Perbaikan Jalan Di Cisayong |

TASIKMALAYA, PERHUTANI (26/12/2023) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) memberikan bantuan senilai Rp. 40.000.000,- untuk perbaikan jalan produksi kepada Kelompok Tani Sadap Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cisayong, bertempat di Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, pada hari Sabtu (23/12).

Pemberian bantuan berupa material bangunan meliputi batu kali, pasir, semen dan besi yang diserahkan secara simbolis oleh Administratur/KKPH Tasikmalaya Nandang Kusnandar beserta jajaran, Asper/KBKPH Tasikmlaya Sudrajat Firmansyah didampingi Kepala Resort Pemangkuan Hutan Cisayong Agus Yandi, kepada Ketua Kelompok Tani Sadap RPH Cisayong Dyana beserta anggota.

Nandang Kusnandar menyampaikan pesan agar pemberian bantuan tersebut dapat direalisasikan sesuai peruntukannya. Sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara umum, khususnya masyarakat desa hutan guna berinteraksi dengan kawasan hutan dalam rangka pemanfaatan potensi kawasan hutan.

“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Perum Perhutani terhadap masyarakat sekitar hutan. Di harapkan dengan adanya perbaikan jalan ini akses menuju hutan menjadi lancar dan perekonomian masyarakat meningkat. Harapan kami juga masyarakat sekitar hutan menjadi semakin memiliki rasa cinta terhadap hutan, sehingga dapat berperan aktif menjaga kelestrarian hutan,” ujarnya.

Sementara itu, Dyana menjelaskan bahwa perbaikan jalan ini telah direncanakan secara matang dan telah dimusyawarahkan dengan masyarakat dan pihak desa setempat.

“Ucapan terima kasih disampaikan kepada Perum Perhutani atas bantuan yang diberikan. Sebagai mitra kehutanan kami siap untuk menjaga serta mempertahankan kelestarian hutan sesuai fungsinya sebagai hutan lindung,” ungkapnya.

“Dengan diperbaikinya jalan tersebut akan banyak manfaat yang didapat, diantaranya untuk memudahkan pengangkutan sarana produksi (Saprodi) dan hasil hutan bukan kayu (HHBK) oleh masyarakat maupun petugas Perum Perhutani,” tambahnya. (Kom-PHT/Tsm/Irbas).