MADURA, PERHUTANI (20/09/2023) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura menerima kunjungan sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas negeri (SMAN) 2 Pamekasan guna mengenal Mekanisme Kerja di Lingkup Perhutani KPH Madura. Terdapat 30 siswa yang hadir pada kunjungan tersebut dan diterima langsung oleh Kepala Seksi Madya Pembinaan Sumber Daya Hutan (SDH) Dwi Joko Purnomo yang didampingi Kepala Sub Seksi Hukum, Kepatuhan, Agraria & Komunikasi Perusahaan Suhartono, bertempat di Kantor KPH Madura, Pamekasan, pada Kamis (21/09).

Administratur Perhutani KPH Madura melalui Dwi Joko Purnomo menyampaikan apresiasinya kepada sejumlah siswa SMAN 2 Pamekasan yang telah berkunjung ke kantor Perhutani KPH Madura. Menurutnya, kegiatan positif ini sangat penting dilakukan guna mengetahui dan mengenalkan siswa sejak dini di dalam dunia kerja seperti salah satunya kantor KPH Madura. Sebelumnya Dwi Joko menjelaskan tentang sejarah pendirian Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani) dan wilayah kerja Perum Perhutani yang berdasarkan Peraturan Pemerintah RI (PP) Nomor 15 tahun 1972.

“Perhutani Madura memiliki 5 Bagian Hutan (BH) diantaranya BH Madura Barat, BH Madura Timur, BH Kangean Ds, BH P. Paliat dan BH P. Sepanjang. terdapat 1 Kantor Perencanaan Hutan Wilayah (PHW), 5 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), dan 18 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) yang tersebar di wilayah administratif Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep”, terang Dwi Joko.

Dwi Joko juga menjelaskan luas kelola wilayah daratan Madura seluas 8.877,1 Ha yang terdiri dari 4 BKPH yaitu terletak di Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep daratan. Sedangkan luas wilayah kelola di kepulauan yaitu seluas 34.709,6 Ha (Sekitar 80%), terdiri dari 3 BKPH yang seluruhnya berada di Kabupaten Sumenep wilayah kepulauan.

Sementara itu, guru pendamping siswa SMAN 2 Pamekasan Nuri mengatakan terimakasih atas sambutan dan diterimanya dengan baik kunjungan siswa-siswinya. Ia berpendapat bahwa kegiatan positif ini sangat bermanfaat guna dapat memberikan informasi mengenai dunia kerja perkantoran khususnya di Perhutani kepada para siswanya. Disamping itu, ia juga mengatakan bahwa kegiatan ini sangat mendukung pembelajaran siswa. Menurutnya, kegiatan tersebut bisa mengenalkan peserta didik pada dunia kerja nyata dan peran BUMN bagi Indonesia.

Pada sesi diskusi, terdapat sepuluh pertanyaan tanya jawab dalam kesempatan itu. Pertanyaan para siswa umumnya kritis, antara lain mengenai luas pengelolaan hutan, dampak hutan untuk masyarakat, konservasi, hingga kiat-kiat yang perlu dipersiapkan agar bisa bekerja di BUMN nantinya. (Komp-PHT/Mdr/Jep).

Editor : LRA
Copyright © 2023