MALANGTIMES.COM (16/3/2017) | Komitmen pembangunan dunia pariwisata di Kabupaten Malang sebagai salah satu program unggulan Bupati Malang, kembali diwujudkan dalam pembangunan Rest Area Wisata Desa Druju Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) Kabupaten Malang, Kamis (16/03).
Pembangunan Rest Area Druju difungsikan untuk melengkapi keindahan pantai Malang Selatan dengan buah tangan Batik Druju khas warga Sumawe yang sudah terkenal di pasar nasional.
“Jadi, wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang tidak sekedar melihat keindahan pantai saja tetapi juga bisa melihat keindahan budaya batik Druju warga yang akan dijual di kios Rest Area ini,” kata Made Aryha Wedhantara, Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang yang mewakili Bupati Malang saat melakukan peletakan batu pertama di Rest Area, Kamis (16/03).
Rest Area ini akan dibangun di lahan Perhutani petak 23 RPH Gedog, seluas setengah hektar. Rencananya akan dibangun 20 kios untuk menampung produk ciri khas lokal Druju yaitu batik Druju maupun produk pertanian atau lainnya.
“Tetapi kita akan fokuskan kepada Batik Drujunya yang akan mengisi kios ini nanti,” kata Arief Herlambang, Administratur Perum Perhutani KPH Malang yang mendampingi Kadisparbud Kabupaten Malang.
Arief berharap bahwa dengan adanya Rest Area ini bisa lebih mengangkat Batik Druju tidak sekedar di kancah nasional saja tetapi juga mancanegara. “Apabila batik Druju ini sudah bisa go-international, maka secara langsung bisa meningkatkan taraf kehidupan warga Druju ke arah yang lebih baik,” imbuhnya.
Selain di Desa Druju, ada empat tempat lagi pembangunan kios wisata, diantaranya Kasembon, Tambakrejo, Gubuklakah, dan Rejosari Bantur. Di semua tempat pembangunan tersebut nantinya akan dipajang keunggulan khas produk lokalnya masing-masing.
“Ini adalah model dalam mengoptimalkan sumberdaya alam dan sumber daya manusia serta kekhasan-nya untuk mencapai kesatuan menuju kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Malang,” ujar Made.
Ia menambahkan bahwa pariwisata Kabupaten Malang yang tahun lalu hanya ada 17 objek wisata, kini sudah mencapai 70 titik. “Semuanya layak jual kepada wisatawan lokal dan mancanegara,” imbuhnya.
Tahun 2016 pariwisata Kabupaten Malang berhasil menggaet wisatawan sebanyak 4,5 juta orang yang berdampak pada kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 12 Miliar.
Kini, dengan semakin bertambahnya objek wisata yang dilengkapi dengan berbagai ruang pamer dan jual produk khas desa, seperti Batik Druju, Made merasa optimis bahwa wisatawan akan semakin banyak yang berkunjung ke Kabupaten Malang.
Sumber: www.malangtimes.com
Tanggal: 16 Maret 2017