KEDIRI, PERHUTANI (09/03/2024) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri dan Relawan Peduli Lingkungan lakukan Reboisasi di wilayah Lingkar Gunung Klotok Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu, (09/03).

Hadir kegiatan tersebut Pj. Walikota Kediri Dr. Ir Zanariah, Kepala KPH Kediri Miswanto beserta jajaran, Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Trenggalek Agus Dwi Prasetyo, Kepala BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh, Polres Kediri Kota, Kodim 0809, Kepala Dinas Sosial Paulus Luhur Budi, Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kediri Didik Suharmadji beserta jajaran, Brimob Kediri, Kepala DLHKP Kota Kediri Imam Muttakim,S,STP,M,Si, Danru Polhutmob Agung Prasetya beserta anggota, Saka Wanabakti Kota Kediri, RAPI Kediri, Rumah Zakat Kediri, PMI, Mahaspala, Komunitas Hijau Daun Kediri, Yayasan Masyarakat Ficus Indonesia Kediri, ARPL Kediri, Komunitas Trail Kediri, PSHT Kediri, Wana Rescue, dan relawan lainnya.

Dr. Ir. Zanariah menyampaikan Lingkar Gunung Klotok Kota Kediri berada pada kawasan resiko bencana cenderung tinggi. Dengan kondisi seperti ini, potensi erosi dan tanah longsor bisa terjadi kapan saja, saat turun hujan di Kota Kediri sangat tinggi. Perubahan iklim global mengakibatkan terjadinya, perubahan suhu yang drastis, curah hujan, pola angin dan lain sebagainya. Menurut Zanariah, teori nyata dalam mengendalikan potensi bencana alam di tengah pemanasan global hanya bisa dilakukan melalui aksi nyata, seperti reboisasi atau penghijauan hari ini.

“Berdasarkan Kajian Resiko Bencana Alam Kota Kediri tahun 2022, kawasan Lingkar Klotok Kediri memiliki potensi bencana tanah longsor dengan kelas bahaya yang cenderung tinggi, serta kelas kerentanan tinggi dan kelas kapasitas sedang”, jelasnya.

Selanjutnya, Miswanto menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Kediri dan relawan penggiat lingkungan atas sinergi di kegiatan reboisasi kawasan selingkar Gunung Klotok. Ia berharap dengan reboisasi atau penanaman bersama tersebut dapat menjadi mitigasi atas kemungkinan terjadinya erosi serta bencana longsor dan melestarikan sumber mata air khususnya wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pojok yang sebagian masyarakat memanfaatkan sumber mata air untuk kebutuhan sehari – hari.

“Lokasi reboisasi ini mengambil 3 tempat, yaitu Pemakaman Bong Cino, area Pondok, dan Patirtaan (Sumber Mata Air) yang masuk kawasan RPH Pojok. Harapannya yaitu kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut di tempat lainnya”, ungkap Miswanto.

Sebagai tambahan, reboisasi kali ini terdapat sebanyak 930 bibit pohon tanaman produktif yang ditanam dengan melibatkan sekitar 500 relawan. Bibit tanaman tersebut antara lain pohon Alpukat, Asem, Jati, tanaman Herbal, Mundu, Durian, Jambu Mente, Karet Kebo, dan Trembesi yang berfungsi sebagai pelindung erosi. (Kom-PHT/Kdr/Ton).

Editor : Lra
Copyright©2024