MADURA, PERHUTANI (02/11/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura khususnya di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Madura Timur bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim melalui Seksi Konservasi Wilayah Sumenep melepasliarkan satwa dilindungi jenis Kucing Hutan (Prionailurus bengalensis) berkelamin jantan ke dalam kawasan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sumenep petak 20 C Kabupaten Sumenep, pada Kamis (02/11).

Administratur Perhutani KPH Madura melalui Asisten Perhutani (Asper) BKPH Madura Timur, Rifa’i mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan pelepasan satwa liar tersebut yang dilakukan bersama BBKSDA. Ia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari bentuk sinergitas antara Perhutani dengan BBKSDA dan sebagai bentuk kepedulian Perhutani terhadap kelestarian satwa yang dilindungi.

“Harapannya, dengan dilakukannya pelepasliaran Kucing Hutan ini dapat menjaga kelestariannya dengan berkembang biak di habitat alamnya. Dalam hal ini, Perhutani mengajak kepada semua petugas dan para rimbawan untuk menjaga satwa yang dilindungi agar dapat berkembang biak dan tidak punah sebagai harta warisan bagi anak cucu kelak”, ujarnya.

“Sejauh ini Perhutani telah mengajak kepada semua petugas, para rimbawan, serta masyarakat untuk bersama-sama ikut peduli dan menjaga satwa yang dilindungi lainnya. Saya himbau agar segera melapor ke pihak terkait apabila terjadi temuan hal serupa agar nantinya dapat segera dilakukan tindakan evakuasi dengan melakukan pertolongan pertama untuk kemudian kita serahkan ke pihak terkait”, lanjutnya.

Sementara itu, petugas BBKSDA Seksi Konservasi Wilayah Sumenep Didik Sutrisno menyampaikan bahwa kegiatan konservasi bersama tersebut berawal dari hasil penyerahan masyarakat Kabupaten Pamekasan. Ia kemudian melanjutkan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan pihak Perhutani BKPH Madura Timur untuk menentukan lokasi pelepasliaran karena berdasarkan hasil penilaian prilaku satwa tersebut dalam kondisi sehat dibuktikan dengan nafsu makan yg tinggi dan masih memiliki sifat yg liar.

“Sebelumnya kami melakukan pengamatan pelepasliaran pada lokasi kawasan hutan petak 20 C milik Perhutani. Kawasan hutan tersebut masih bagus sehingga dinilai aman dengan hasil sumber makanan berupa hewan-hewan kecil seperti kadal, katak, dan burung ada pada kawasan tersebut. Selain itu, lokasi tersebut juga dekat dengan sumber air. Kami bersama tim mengucapkan terima kasih kepada Perhutani, semoga sinergitas antara BBKSDA dengan Perhutani kedepannya menjadi semakin solid”, jelas Didik. (Kom-PHT/Mdr/Jep).

Editor : Lra
Copyright©2023