Koran Tempo, JAKARTA — Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia (PP Perpani) bisa bernapas sedikit lega setelah mendapat kepastian soal bantuan dana dari beberapa badan usaha milik negara untuk melakukan uji tanding ke luar negeri. Dengan demikian, mereka bisa mengukur kemampuan atlet-atlet yang dipersiapkan untuk SEA Games dalam Kejuaraan Panahan Asia ke-18 di Taiwan, 29 Oktober-2 November mendatang.

Manajer tim nasional panahan, Alman Hudri, mengatakan pihaknya mendapat bantuan dana sekitar Rp 650 juta untuk keperluan uji tanding ke Taipei. Adapun nilai dana yang dibutuhkan untuk keseluruhan uji tanding itu mencapai Rp 700 juta. “Sisanya bisa kami cari,” kata Alman kemarin.

“Yang jelas, atlet-atlet pasti berangkat.”

Tiga BUMN yang memberikan bantuan tersebut adalah PT Pegadaian, Perum Perhutani, dan PT Jamsostek.

Sebelumnya, Kepala Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Surya Dharma mengumumkan pihaknya tak bisa lagi mendanai uji tanding ke luar negeri mulai September 2013 akibat masalah kekurangan dana.

Pengurus panahan akan mengirim seluruh atlet pelatnas panahan, yang berjumlah 15 orang, ke Taipei. Menurut pelatih panahan nasional, Daniel Lumalesil, Kejuaraan Panahan Asia ke-18 di Taiwan penting untuk memetakan kemampuan lawan-lawan mereka di SEA Games.

Menurut Daniel, salah satu kekuatan utama Indonesia dalam cabang panahan adalah nomor recurve putri. Salah satu atlet pelatnas, Diananda Chairunnisa, berhasil memperoleh tiket untuk berlaga di Olimpiade Remaja 2014 di Nanjing, Cina, Agustus tahun depan.

Tiket tersebut diperoleh Diananda setelah menempati peringkat keenam dalam Kejuaraan Dunia Junior/ Remaja Panahan di Wuxi, Cina, 13-20 Oktober lalu. Diananda mencapai babak perempat final sebelum akhirnya dikalahkan pemanah peraih medali emas asal Korea Selatan,Yuri Jeong.

“Ini melebihi ekpektasi kami,” kata Daniel. “Target kami hanya supaya dia lobos, minimal berada di peringkat ke-17.”

Jurnalis : Gadi Makitan
Koran Tempo | 24 Oktober 2013 | Hal. A19