PERHUTANI, SURABAYA (21/10/2023) | Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur (Divre Jatim) berpartisipasi dalam acara Sarasehan Tata Kelola Pesantren Ramah Lingkungan dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan lingkungan khususnya pada lingkup pondok pesantren yang diadakan di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, pada Sabtu (21/10).

Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Jendral Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya Rosa Vivien Ratnawati, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. Jumadi, Kepala Divre Jatim yang diwakili Sekretaris Divisi Akhmad Faisal, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH. Mohammad Hasan, Kepala Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur Prof. Dr. H. Soeparto Wijoyo, dan Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Airlangga

Dalam kesempatannya, Rosa Vivien menjelaskan bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi isu lingkungan seperti penipisan sumber daya alam, peningkatan populasi, perubahan iklim, hingga pembuangan limbah dan sampah. Ia menyebutkan fenomena sampah di Indonesia kurang pendapat perhatian publik. Fenomena sampah tersebut meliputi sampah sedotan plastil, fenomena sampah tisu, bahkan sampah sisa makanan yang menjadi salah satu kontributor terbesar dalam membludaknya sampah di Indonesia. Melalui acara ini, ia berharap dapat mengajak para santri dan santriwati untuk lebih peduli akan kebersihan lingkungan dari sampah.

“Fatwa MUI nomor 41 Tahun 2013 menjelaskan tentang pengelolaan sampah. Disitu dijelaskan pentingnya menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Membuang sampah sembarangan adalah haram hukumnya, jadi Pemerintah dan Masyarakat, termasuk para santri dan santriwati wajib mendukung pengelolaan sampah dan program pendauran sampah ulang”, jelasnya

Sementara itu, Akhmad Faisal  menyebutkan bahwa fenomena sampah di Indonesia merupakan salah satu focus di Perum Perhutani. Ia menjelaskan bahwa Perum Perhutani sendiri telah mengadkaan berbagai program untuk mengatasi hal tersebut. Ia menambahkan bahwa Pondok Pesantren juga memiliki peran yang besar dalam meningkatkan kesadaran Masyarakat, khususnya pada santri dan santriwati akan pentingnya pengelolaan sampah agar alam dan lingkungan tetap Lestari.

“Kita harus bisa menjadi pionir dalam aksi menjaga lingkungan dari sampah. Kita dapat turut serta dalam menjaga lingkungan dengan mengelola sampah, seperti mengadakan bank sampah dan memilah sampah organik dan anorganik. Mari kita budayakan gaya hidup minim sampah”, ucapnya.

Selanjutnya, Mohammad Hasan yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan menyebutkan bahwa pihaknya turut mendukung dalam program pengelolaan sampah. Ia menjelaskan bahwa pihak Pondok Pesantren Zainul Hasan selalu mendorong para santrinya untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan.

“Pesantren selalu mendapat stigma negatif terkait lingkungan, kebersihan, bahkan Kesehatan. Namun hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Kami juga mengajarkan untuk selalu hidup bersih. Di pondok pesantren ini kami bahkan selalu mendukung para santri untuk berkreasi dan berkarya. Kami sampai mendapat berbagai penghargaan”, jelas Hasan menampik stigma negative tersebut.

Sebagai tambahan, Perum Perhutani turut berkontribusi dalam membersihkan lingkungan dari sampah dengan mengadakan dan bekerja sama dengan berbagai lembaga dalam berbagai program seperti membersihkan pantai dari sampah di Madura, membangun Bank Sampah di Desa Balapulang, hingga turut berpartisipasi dalam Pembangunan tempat pembuangan akhir di Banyuwangi. (Kom-PHT/Dvr-Jtm/Ric).

Editor : Lra
copyright©2023