MADURA, PERHUTANI (14/05/2023) | Dalam rangka meningkatkan hubungan antar lembaga kehutanan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura khususnya wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kangean Timur bersama Cabang Dinas Kehutanan (CDK) wilayah Sumenep dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Brantas Sampean melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tanaman Mangrove yang berada di Petak 99C masuk wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kangayan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kangean Timur, Sumenep, Minggu (14/05).

Administratur Perhutani Madura melalui Agus Susanto Asisten Perhutani (Asper) BKPH Kangean Timur dihubungi melalui sambungan telephone menyampaikan, “Kegiatan ini juga merupakan bagian dari peningkatkan sinergi antara Perhutani dengan Steakholder terkait. Kegiatan monitoring tanaman mangrove bertujuan untuk melihat kondisi dan perkembangan terakhir, yang sekiranya perlu dilakukan penyulaman. Sebelumnya kami beserta instansi terkait telah melakukan rehabiltasi dan pemulihan ekosistem hutan mangrove di sepanjang pesisir pantai sehingga diharapkan dapat melindungi keberlangsungan ekosistem hutan mangrove agar tetap terjaga keberadaannya dan tetap lestari untuk menunjang ekosistem hutan mangrove,” ujar Agus.

“Selain itu kegiatan ini sebagai langkah tepat untuk bisa memberikan motivasi kepada semua pihak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar pesisir pantai dengan melakukan monitoring, penyulaman dan penanaman kembali hutan mangrove mengingat pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove dan fungsinya, di samping itu juga bisa menjadi tempat tumbuh kembangnya ikan-ikan dan kepiting laut, sehingga bisa untuk tambahan pendapatan bagi masyarakat sekitar pantai,” terang Agus lagi.

Senada dengan itu, Tim penyuluh dari CDK wilayah Sumenep H. Zainur menyampaikan apresiasinya kepada Perhutani yang telah mendukung suksesnya dalam kegiatan monitoring. “Kami bersama tim di lapangan, khususnya dengan Perhutani sejauh ini sangat harmonis, dan perlu kita jaga bersama, karena dapat menyatukan persepsi dan menambah edukasi serta wawasan khususnya bagi masyarakat sekitar pesisir pantai guna mengetahui fungsi dan status hutan mangrove di wilayah tersebut,” ujarnya. (Komp-PHT/Mdr/Jep)

Editor : Uan
Copyright © 2023