TUBAN, PERHUTANI (15/01/2024)  | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH)  Tuban memberikan edukasi tentang kelestarian hutan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap manfaat hutan yang digelar di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Panceng, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kranji, Senin (15/01)

Acara edukasi tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian hutan secara berkelanjutan. Para peserta dari berbagai lapisan masyarakat hadir untuk memperoleh pengetahuan baru tentang manfaat hutan dan bagaimana peran setiap individu dalam menjaga ekosistem ini.

Kegiatan ini melibatkan berbagai narasumber yang ahli di bidangnya, termasuk para petugas dari Perhutani KPH Tuban, dengan materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek, mulai dari ekologi hutan, pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana, hingga konsep keberlanjutan dalam pemanfaatan hutan.

Selain mendapatkan pengetahuan teoritis, peserta juga diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan lapangan, seperti penanaman pohon dan pengamatan langsung terhadap keanekaragaman hayati hutan. Hal ini diharapkan dapat memberikan pengalaman praktis dan memperkuat kesadaran akan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan.

Sebagai narasumber, Edi Purwono selaku KRPH Panceng menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya nyata untuk menjembatani pemahaman masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian hutan. “Kami berharap melalui program ini, masyarakat dapat lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya dan berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan hutan kita,” ujarnya.

Sementara itu Administratur Perhutani KPH Tuban Bayu Nugroho dalam keterang terpisah menyampaikan bahwa edukasi tentang hutan harus dilakukan secara terus menerus kepada masyarakat dan stakeholder lainnya oleh petugas Perhutani,

Pendekatan edukasi kepada masyarakat ini  menjadi tanggung jawab petugas, karena keberadaan hutan dan manfaatnya harus tersampaikan dengan benar dan jelas karena juga ada sangsi yang diberikan secara hukum jika terdapat kesengajaan masyarakat dalam pengrusakan hutan, ujarnya.

Sementara itu Solichin selaku aparatur Desa Kranji berjanji akan meneruskan materi pada warganya yang lain, karena keberadaan dan kelestarian hutan dan lingkungan juga masuk dalam kesuksesan program di desanya.

Kesadaran masyarakat merupakan kunci utama dalam menjaga keberlanjutan hutan, dan melalui edukasi seperti ini, diharapkan semakin banyak individu yang terlibat aktif dalam menjaga aset alam yang sangat berharga ini,  tuturnya (Kom-PHT/Tbn/Yuli)

 

Editor : LRA

Copyright © 2024