MOJOKERTO, PERHUTANI (28/04/2024) | Sebagai upaya melestarikan kearifan lokal dan menjalin silahturahmi dengan masyarakat desa hutan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto turut berpartisipasi dalam perayaan adat tahunan “Uri-Uri Budaya Sendang Made”, Minggu (28/4).

Perayaan tersebut merupakan tradisi adat yang diadakan oleh Pemerintah Desa Made, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang yang masuk wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Made, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tapen .

Uri-uri budaya Sendang Made yang nama aslinya yaitu Upacara Purwabakti Wisata Budaya merupakan kegiatan tradisi yang diadakan setiap tahun. Di dalamnya, terdapat kumkum (berendam) sinden atau kumkum seniman yang biasa dilakukan oleh para pelaku seniman yang berdasarkan kepercayaan setempat dapat memberi kelancaran dalam aktivitasnya. Tradisi kumkum sinden digelar Pemerintah Desa Made bersama Pemkab Jombang dan stakeholder terkait termasuk insan seniman dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

Kepala Perhutani Mojokerto yang diwakili Kepala BKPH Tapen, Bani Martani menyampaikan pesan agar masyarakat terus menjaga kelestarian sumber mata air sendang Made dengan berperan aktif menjaga kawasan hutan penyangga Petak 16 RPH Made, BKPH Tapen.

Sementara itu Winarsih, Kepala Desa Made menjelaskan bahwa pemerintah desa bersama masyarakat dan Perhutani selalu melakukan kegiatan penanaman secara berkelanjutan untuk menjaga kelestarian hutan dan sumber mata air. Ia menyebutkan bahwa keberadaan sumber mata air tersebut penting untuk mencukupi kebutuhan air seluruh warganya dan mempertahankan sebagai daerah situs budaya.

“Dengan adanya kegiatan-kegiatan sebagai tradisi budaya sehingga Sendang Made menjadi perhatian khusus untuk dilestarikan dengan menjadi program desanya,” pungkas Winarsih. (Kom-PHT/Mjk/Oke).

Editor:Lra
Copyright©2024