limbahplastik@2014 copyMOJOKERTO, PERHUTANI (28/12) – Di tangan sosok kreatif, apa pun bendanya bisa diubah menjadi produk unggulan yang bernilai tinggi. Itu berlaku bagi Dwi Aniningsih, Pamong Saka Wanabakti Jawa Timur, warga Kecamatan Temuguruh, Kota Blambangan Banyuwangi.

Lembaran plastik bekas bungkus snack aneka merk yang biasanya dibuang di tempat sampah disulap menjadi art work dan busana etnik yang belum lama ini berhasil menyabet emas (Juara I) Wanabakti Fashion Street Carnival pada event akbar Perkemahan Bakti Saka Wanabakti Nasional (Pertiwana) IV di Bumi Perkemahan dan Tempat Wisata (Buperta) Cibubur, 15-20 Desember 2014.

“Kita harus berusaha akrab dengan barang bekas atau sampah itu dulu, baru kita dapatkan inspirasi”, ungkap Dwi Aning istri Anang Santoso yang juga aktivis Saka Wanabakti Jatim ini.

Awalnya lembaran-lembaran plastik bekas kemasan snack tersebut dibuat menjadi bunga. Setelah itu dirangkai menurut pola dan ditambahai asesoris limbah lainnya seperti bekas bungkus buah, ranting, buah pinus kering dan daun-daunan.

Menurut Dwi, tidak hanya kostum karnaval saja yang dibuat dari limbah plastik ini. Ada banyak produk kreatif yang dapat dihasilkan, diantaranya tas, topi, rompi dan dompet. Sampah plastik yang semula tidak bernilai kini menjadi produk berkualitas yang mempunyai nilai jual.

“Pembuatannya cukup cepat, biaya produksi murah dan hasilnya bisa untuk menambah kas kegiatan adik-adik Saka Wanabakti”, pungkas Dwi Aning tersenyum ramah.(Kom PHT Mjk / Eko Eswe).

Editor  ;  Dadang K Rizal

@copyright 2014